Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

Tahun Didirikan

2006

Pemimpin

Oesman Sapta Odang

No. Urut di KPU

No. 10

Disclaimer

Informasi di halaman ini didapatkan dari berbagai sumber dan di-edit oleh para ahli. Untuk sekarang, sikap Partai masih dalam proses konfirmasi dari pihak Partai. Baca penjelasan tentang sumber data, metodologi riset, dan disclaimer di sini.

Profil Partai

kursi DPR SAAT INI

PERIODE 2019-2024

kursi DPR SAAT INI PERIODE 2019-2024

0

/575

0,0% Jumlah Kursi Anggota DPR

*Presidential threshold adalah 20%, artinya partai ini tidak bisa mencalonkan presiden tanpa koalisi dengan partai lain.

Gender BACALEG


Gender BACALEG

61,4%

298 Laki-Laki

38,6%

187 Perempuan

Generasi BACALEG


Generasi BACALEG

19,8%

61+ tahun

61+ tahun

96 Bacaleg

24,1%

51 - 60 tahun

51 - 60 tahun

117 Bacaleg

24,3%

41 - 50 tahun

41 - 50 tahun

118 Bacaleg

19,8%

31 - 40 tahun

31 - 40 tahun

96 Bacaleg

12,0%

21 - 30 tahun

21 - 30 tahun

58 Bacaleg

TOP 3 perolehan suara daerah DI 2019


TOP 3 perolehan suara daerah DI 2019

Nusa Tenggara Timur

5,8%

Maluku UTara

5,5%

Maluku

5,0%

Inti

Partai Hati Nurani Masyarakat (Hanura) adalah partai politik yang bisa dibilang kecil tapi berpengaruh di Indonesia, didirikan pada tahun 2006 oleh jenderal-jenderal angkatan darat yang sudah pensiun. Tujuan utama Partai Hanura sejak didirikan, menurut Kompas, adalah menyatukan berbagai ideologi politik kedalam sebuah kerangka kebersatuan dan kebersamaan. Menurut situs resminya, Partai Hanura berfokus mempromosikan ideologi nasionalis. Namun, konflik internal dalam partai telah menyebabkan munculnya dua kepengurusan, yang mengakibatkan penurunan partai tersebut dalam pemilihan-pemilihan sebelumnya.

Inti

Inti

Ideologi

"Nilai dasar perjuangan partai adalah ketakwaan, kemandirian, kebersamaan, kerakyatan dan kesederhanaan."

- Situs web resmi Partai Hanura


Kami tidak bisa menyediakan skor spektrum ideologi Partai Hanura karena tidak termasuk dalam survei yang dilakukan oleh Indonesia Survey Institute (LSI) and the Australian National University (ANU) di tahun 2017-2018. Pelajari lebih tentang survei yang Bijak Memilih gunakan.

Ideologi

Ideologi

Tokoh Partai

Tokoh Pemimpin Partai (dulu atau sekarang)

Wiranto

Wiranto adalah seorang mantan jenderal militer terkenal yang mendirikan partai Hanura pada tahun 2006. Wiranto sempat maju dalam kontestasi pemilihan presiden pada tahun 2009, namun tidak berhasil. Pada tahun 2019, Wiranto yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan diserang oleh seorang penyerang tak dikenal yang diyakini terkait dengan ISIS. Saat ini, Wiranto lebih fokus pada perannya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Oesman Sapta Odang

Oesman Sapta Odang adalah Ketua Partai Hanura. Ia membangun karir sebagai seorang pengusaha sukses di Kalimantan Barat yang terlibat dalam berbagai bidang komoditas. Meskipun naik pangkat menjadi Wakil Ketua MPR pada tahun 2014, elektabilitasnya sempat menurut karena dituduh terlibat dalam pencucian uang melalui sebuah kasino di Genting, Malaysia antara tahun 2014 dan 2019.

Memiliki Jabatan di Tingkat Nasional atau Daerah

Saleh Husin

Setelah sukses sebagai seorang pengusaha, Saleh memutuskan untuk memulai perjalanan baru di dunia politik dan bergabung dengan Partai Hanura pada tahun 2008. Saleh mendapatkan posisi Menteri dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Perindustrian antara tahun 2014 hingga 2016. Namun, akibat perombakan kabinet, Saleh digantikan oleh Airlangga Hartarto dari Partai Golkar.

Tokoh Partai

Tokoh Partai

Fakta Unik

Pendiri dan mantan Ketua Partai Hanura, Wiranto, merelakan lebih dari 100 mantan kader Hanura untuk pindah dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai kandidat legislatif baru di Pemilu 2024. Wiranto mengaku, dirinya tidak akan memaksa dan memberikan kebebasan pada kadernya untuk memilih rumah perjuangan yang sesuai dengan aspirasi politiknya.

Fakta Unik

Fakta Unik

Rekam Jejak Partai

Pemungutan Suara

Riwayat Pemungutan Suara Partai

Riwayat Pemungutan Suara Partai

Belum tercatat

Korupsi Yang Dilakukan Kader Partai Pada Tahun 2011 - 2023

Disclaimer

Data diperoleh dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), database Indonesia Corruption Watch (ICW), dan riset sekunder, yang diolah oleh tim Bijak Memilih dan ICW. Angka merujuk pada putusan pengadilan pada tingkat pertama. Klik di sini untuk baca tentang disclaimer, metodologi, parameter, dan limitasi data korupsi Bijak Memilih.

Data bersumber dari:

Suap & Gratifikasi

Penjelasan

keseluruhan

13

Jumlah Kasus

± 8,62 Miliar

Total Suap & Gratifikasi

KASUS TERBESAR

Suap pengadaan anggaran untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kabupaten Deiyai, Papua

± 1,70 Miliar

Total Suap & Gratifikasi

Dewie Yasin Limpo

Dewie Yasin Limpo

DPR RI Komisi VII

Kerugian Keuangan Negara

Penjelasan

keseluruhan

1

Jumlah Kasus

± 2,30 Triliun

Total Kerugian Negara

KASUS TERBESAR

Pemberian keterangan palsu dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik atau e-KTP

± 2,30 Triliun

Total Kerugian Negara

Miryam S. Haryani

Miryam S. Haryani

DPR RI Komisi II

Mantan Narapidana Yang Dicalonkan di 2024

7

Nama-nama tersebut pernah dipenjara karena berbagai jenis kasus pidana, termasuk perkara korupsi.

partai batal mencalonkan kandidat

Idham Cholid

DPR RI

Dapil: Jawa Tengah VI

Joni Kornelius Tondok

DPRD Kabupaten

Dapil: Toraja Utara 4

Muhammad Zainal Laili

DPR RI

Dapil: Jawa Timur IV

Sandi Suwardi Hasan

DPR RI

Dapil: Jawa Timur IV

Sumiadi

DPR RI

Dapil: Kepulauan Bangka Belitung

Wa Ode Nurhayati

DPR RI

Dapil: Sulawesi Tenggara

Warsit

DPRD Kabupaten

Dapil: Blora 3

Welhelmus Tahalele

DPRD Provinsi

Dapil: Maluku Utara 3

Rosalina Kase

DPR RI

Dapil: Nusa Tenggara Timur II

Mantan Narapidana Yang Dicalonkan di 2024

7

Mantan Narapidana Yang Dicalonkan di 2024

7